Leadership training adalah jalan untuk membuka potensi tersembunyi dalam dirimu yang mungkin selama ini “tertidur pulas”. Seringkali kita terjebak dalam pertanyaan klasik, apakah pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk?
Jawabannya, mereka dilatih, ditempa, dan dibentuk. Sebagian orang percaya mitos bahwa pemimpin hebat hanyalah mereka yang punya bakat dari lahir. Mereka yang suaranya paling lantang, badannya paling tinggi, atau gayanya paling percaya diri sejak kecil. Padahal, fakta berkata lain.
Melalui program leadership training yang tepat, siapa saja, termasuk kamu yang mungkin merasa pemalu atau pendiam, bisa menumbuhkan karakter seorang pemimpin. Lalu, apa saja yang kamu dapatkan? Berikut 10 karakteristik yang mungkin sebenarnya kamu miliki dan siap diasah dengan pelatihan!

Leadership Training Menumbuhkan Kejujuran
Pemimpin yang hebat tidak perlu panggung untuk melakukan kebaikan. Mereka tetap jujur, meski tidak ada siapapun yang mengawasi. Baik itu guru ataupun orang tua.
Kejujuran adalah kemampuan dasar dan paling penting. Tanpa kejujuran, kepintaranmu bisa menjadi alat untuk mengelabui orang lain. Dalam pelatihan kepemimpinan, kamu belajar memegang janji.
Jika kamu berkata A, maka tindakanmu pun harus A. Dalam sebuah tim atau kelompok, kepercayaan tumbuh dari hal yang konsisten, bukan janji yang tidak ditepati.
Kemampuan Berempati
Dulu, pemimpin dianggap harus dingin dan kaku. Sekarang, pemimpin harus hangat dan mampu merangkul banyak orang. Pemimpin perlu memiliki sisi kemanusiaan.
Empati adalah kemampuan memahami perasaan orang lain. Bukan hanya kasihan, tapi benar-benar mencoba berdiri di sepatu orang lain. Pemimpin yang punya empati akan diikuti dengan hati dan rasa hormat.
Contohnya, saat ada presentasi kelompok, namun temanmu tidak bisa hadir karena sakit. Kamu berdoa untuk kesembuhannya atau menjenguknya langsung ke rumah.
Menjadi Pendengar yang Baik
Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut. Agar kita lebih banyak mendengar, daripada menuntut.
Kelihaian pemimpin tidak sebatas dinilai dari kemampuannya berpidato di podium. Tapi pemimpin yang bisa mendengarkan ide tim atau menjembatani perbedaan ide untuk menemukan solusi.
Leadership training mengajarkanmu teknik active listening, yakni mendengarkan untuk memahami pokok masalah, bukan mendengarkan hanya untuk membalas. Atau bahkan berdebat.
Ketangguhan Mental
Ketangguhan mental atau resilience adalah kemampuan untuk “bangkit kembali” dari kesulitan. Jika kamu mengalami kegagalan, kamu bisa beradaptasi dan mencari jalan keluar untuk bangkit.
Dunia penuh dengan ketidakpastian. Rencana yang sudah kamu susun rapi bisa berantakan dalam sekejap mata. Pemimpin hebat memiliki resilience atau ketangguhan mental. Tidak mencari orang untuk disalahkan, tapi memiliki perspektif untuk melihat dari sisi lain dari masalah.
Memiliki Inisiatif
Pemimpin adalah orang yang mencari jalan untuk bertindak. Kamu tidak perlu jabatan ketua OSIS untuk punya inisiatif. Melihat sampah lalu memungutnya, itu inisiatif. Melihat teman kesulitan terus mengulurkan tangan, itu kepemimpinan.
Kemampuan Delegasi
Pemimpin tidak bekerja sendirian. Dalam sebuah tim, pemimpin adalah orang yang memadukan banyak keahlian. Hal ini disebut dengan delegasi, yakni pemberian tugas dan menyerahkan inisiatif pada anggota tim lain.
Banyak siswa sulit percaya pada teman satu kelompok. Akhirnya mereka mengerjakan tugas kelompok sendirian (one man show). Padahal, pemimpin hebat tahu cara membagi tugas sesuai keahlian anggotanya. Ini membangun rasa percaya diri dalam tim.
Memecahkan Masalah dan Fokus pada Solusi
Singkatnya dinamakan problem solving. Masalah datang untuk dihadapi dan diberikan solusi.
Ketika masalah terjadi, orang biasa akan panik dan mengeluh. Pemimpin adalah orang yang bisa berpikir jernih dan menggunakan kreativitas untuk mencari pemecahan masalah. Lagipula, masalah itu bukan beban yang harus dihindari.
Berani Bertanggung Jawab
Karakter ini semakin langka di zaman sekarang. Kebanyakan orang lepas tangan ketika melakukan kesalahan atau terjebak di situasi yang sulit. Bahkan, menolak mengakui kesalahan.
Pemimpin sejati berani pasang badan ketika teman satu tim melakukan kesalahan. Mereka bisa membimbing tim dan memberikan inspirasi. Sikap ownership atau rasa memiliki ini yang sangat dibutuhkan.
Mampu Melihat Masa Depan
Kartu tarot, orang pintar, atau pembaca nasib? Tentunya bukan. Yang dimaksud adalah kemampuan untuk membayangkan tujuan akhir. Dalam pelatihan kepemimpinan, kamu akan dilatih untuk menetapkan tujuan jangka panjang dan menyusun strategi untuk mencapainya.
Percaya Diri
Do you believe in yourself? adalah pertanyaan yang patut kamu tanyakan ke diri sendiri. Rasa percaya diri berbeda jauh dari sifat sombong dan angkuh. Percaya diri adalah keyakinan bahwa kamu bisa melakukan sesuatu dengan kemampuan yang kamu miliki.
Percaya diri ini sifatnya menular. Jika kamu ragu, orang lain bisa merasakan, bahkan tim bisa ikut ragu. Jika kamu yakin, orang lain bisa yakin. Percaya diri terbentuk dari pengalaman dan jam terbang mengatasi tantangan. Itu satu-satunya jalan untuk melatihnya.
Mencari tahu karakter pemimpin dan membaca artikel ini adalah langkah awal yang baik. Namun, kamu tidak bisa belajar berenang hanya dengan membaca buku tentang teknik berenang. Begitu juga kepemimpinan.
Kamu butuh latihan. Kamu butuh tantangan. Kamu butuh wadah.
Dimulti Immersion hadir untuk memberikan wadah tersebut. Kami mengajarkan kepemimpinan dengan metode terjun langsung dan belajar. Hubungi kami di WhatsApp 0811-933-774 (Yani).











Leave a Comment